Haiii...Haiii...Haii....
I’m comeback again.
Ini ceritanya tentang Rio nih yang depresi sama kehidupan
lalunya. Sedikit dari kisah nyataku huhu....tapi, Alhamdulillah aku bukan anak
jalanan ^_^
Kalian yang merasakan hal yang sama kayak aku, jadi anak
Broken Home harus sabar, jangan ngecewain orangtua apalagi sampai
mabuk-mabukan. Gak banget deh. Kita harus tetep jalanin hidup ini agar orangtua
kita bangga disuatu saat nanti. Amin.
Oke langsung aja....
***
Rio sedang
memainkan gitar kesayangannya. Dipetiknya senar gitar itu dengan lincahnya. Tak
terasa hari semakin sore. Awan pun mulai gelap menandakan malam akan datang.
Bertepatan dengan cahaya-cahaya lampu yang menerangi wajah lelaki itu.
Rio mengadahkan wajahnya ke langit. Dilihatnya bintang-bintang yang indah bertaburan disana. ditambah lagi dengan bulan yang terang cahayanya.
Rio teringat kembali masa lalunya yang kelam. Masa lalunya yang menyedihkan. Masa lalu yang tak akan pernah bisa terlupakan. Rio memejamkan matanya . Menikmati malam yang indah ini.
#FLASHBACK ON
"INI SEMUA GARA-GARA KAMU. AKU BEGINI JUGA GARA-GARA KAMU." teriak seorang lelaki bertubuh tinggi kepada sang perempuan. Sepertinya lelaki itu berumur 41 dan perempuan itu berumur 36. Rupanya mereka sedang bertengkar hebat.
"Jangan berteriak keras-keras. Nanti anak kita dengar " jawab sang perempuan dengan air mata yang mengalir deras.
"Sudahlah. Semua ini salahmu. Lebih baik aku pergi daripada melihatmu. Cuih" Lelaki tua itupun beranjak pergi, tetapi sang perempuan mencegahnya untuk pergi.
"Jangan pah. Ingat anak kita. "
"Jangan mencegahku. Urus saja anak mu itu." ucapnya kembali dan berlalu pergi begitu saja.
"Mah. Ada apa?" tanya sang anak kepada sang Mamah
"Gak ada apa-apa sayang. Kamu tidur lagi ya?" jawabnya sembari sesengukan.
"Tapi aku lapar Mah. "
"Nanti Mamah cari makan buat kamu. Kamu tidur dulu ya nak."
Anak kecil itu adalah Rio dan kedua orang itu adalah kedua orang tua Rio. Mereka bertengkar hebat karena hal sepele. Hingga Papah Rio meninggalkan Rio dan Mamahnya. Saat itu Rio tak tau apa-apa. Karena Ia masih kecil. Masih sangat polos dan tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.
Rio dan kedua orang tuanya hanya tinggal disebuah gubuk kecil. Gubuk yang tak jauh dari perkotaan. Rio adalah seorang lelaki kecil yang suka mengamen dijalanan. Uangnya pun hanya pas-pasan. Sedangkan ibunya adalah penjual nasi uduk keliling. Dan ayahnya seorang tukang parkir bar yang berada di perkotaan.
4 tahun kemudian
Rio kembali mengamen dijalanan perkotaan. Ia membawa gitar kesayangannya. Rio ternyata sudah berhenti sekolah, karena tak ada uang untuk melanjutkan ke pendidikan Tingkat SMP dan SMA. kini Rio berumur 17 tahun. Saat lampu merah inilah kesempatannya meminta uang kepada pengemudi mobil motor yang berhenti.
"Aku disini dan kau disana. Hanya berjumpa via suara. Namun ku selalu menunggu saat kita akan berjumpa." Saat bernyanyi tadi, Rio mendapatkan hasil yang cukup lumayan banyak. Suaranya yang bagus dan khas itu membuat Ia bersemangat untuk mengamen.
"Alhamdulillah . Segini aja udah cukup buat makan mamah sama papah. " Ia pun sangat senang. ditaruhnya uang itu kedalam saku celananya. Rio mampir sebentar kerumah makan. Ia pun memesan makanan itu. Tak sengaja Ia melihat sang papah dengan wanita lain. Itu bukan mamahnya.Ia kaget. Rio sangat yakin. Rio pun tak jadi memesan makanannya dan pergi dari rumah makan itu. Tak ingin melihat pemandangan yang tak enak. Rasa laparnya pun hilang. Ia kembali mengamen untung menghilangkan kekagetannya. Penghasilan hari ini sangat menguntungkan. Rio kembali senang. Ia pun lupa dengan masalah yang tadi ada dirumah makan. Ia kembali kerumahnya untuk memberitahukan kepada kedua orangtuanya kalau uangnya cukup untuk makan.
"AKU SELINGKUH GARA-GARA KAMU. "
PLAKK
"Mamah."
DEG
Rio dengan cepat berlari kedalam rumahnya. Dilihatnya rumah sangat berantakan. Ia melihat mamahnya tersungkur dibawah sambil memegang pipi. Sedangkan papahnya berdiri sambil melototkan matanya dan bertolak pinggang.
" Mamaaahhh.." teriak Rio dan memeluk Mamahnya erat.
" Rio.. Ngapain kamu pulang nak. " ucap mamahnya.
" RIO. JAUH-JAUH DARI MAMAHMU. " teriak papah Rio dan menarik kasar lengan Rio hingga terlepas dari pelukan mamahnya. Rio menepis kasar pegangan papahnya.
"Jangan pegang Rio. Sekarang Rio tau apa yang papah lakukin sama wanita itu. " teriak Rio dengan beraninya.
PLAKK
"WANITA MANA HAH? WANITA MANA YANG KAMU MAKSUD RIO?"
"Papah jangan pura-pura. Rio melihatnya dengan mata Rio sendiri."
"APA ?KAMU MEMFITNAH PAPAH? DASAR ANAK DURHAKA."
PLAKKK
PLAKK
Rio merasakan sakit dikedua pipinya. Ia menatap sang papah tajam. Sang mamah pun datang dan memeluknya .
"Udah sayang kamu gak usah ikut campur. ini urusan mamah sama papah." ucap mamah Rio
"Apa kalian sudah bercerai? apa kalian tidak tau rasanya menjadi Rio? Apa kalian tidak memikirkan masa depan Rio? APA KALIAN TIDAK MEMIKIRKAN ITU SEMUA HAH? KALIAN EMANG EGOIS. Dulu Rio sangat ingin kebahagian. Tapi apa? Kalian selalu bertengkar. Kalian membuat hidup Rio hancur. Sekarang apa yang kalian mau lakukan? Berpura-pura bersatu didepan Rio? Berpura-pura senang didepan Rio?Mah. Pah. Rio hanya ingin kebahagian. itu aja. Rio gak ingin kalian kayak gini. Rio emang egois. Rio emang gak tau apa masalah kalian. " ucap Rio panjang lebar. Kini Rio sedikit lega mencurahkan isi hatinya yang terpendam selama 4 tahun ini.
"Nak.."
"4 tahun Rio menahan semua ini. 4 tahun Rio tidak merasakan kebahagian. Yang ada hanya kesedihan dalam hidup Rio. Rio kira kalian memang pasangan yang romantis. Bermesra-mesraan didepan Rio. Pasangan yang menurut Rio seperti romeo juliet. Walau 4 tahun lalu kalian sempat bertengkar hebat. Tapi ternyata? Kalian seperti ini? Diam-diam kalian sudah memiliki pasangan masing-masing. SEBENARNYA KALIAN ANGGAP RIO APA? HHA? JAWAB MAH PAH."
"Rio..." ucap mamah Rio sambil sesengukan menangis menahan semua amarahnya.
"Rio tau apa yang Rio katakan ini salah. sangat salah. tapi Rio melakukan semua ini agar kalian tau perasaan Rio selama 4 tahun itu. Rio memendamnya sendiri. Asal kalian tau. Rio hari ini akan membuat kalian kejutan. Tapi Rio urungkan semua karena masalah ini. Rio gak nyangka semua akan berakhir seperti ini. Rio benci kalian berdua. " Rio pun pergi meninggalkan kedua orang itu.
"Rio kamu mau kemana nak? Jangan tinggalkan mamah nak. Rioo...Rioo..RIOOOOOOO....." teriak mamah Rio histeris. Tak menyangka buah hatinya tau semua ini. Ia tak percaya dengan semuanya. Mamah Rio pun pingsan.
****
Rio memasuki sebuah Ruangan yang penuh dengan banyak manusia. Ia pun duduk disebuah kursi dan meminta sebuah air yang bersoda. Ya Rio memasuki sebuah Bar / Club malam dan ia meminum wine. Minuman yang sangat haram untuk diminum siapa pun. Rio hanya ingin melupakan semuanya. Melupakan masalah beratnya. Menghilangkan luka dihatinya. Ya Rio ingin melupakan semua itu.
*FLASHBACK OFF
Rio menghapus air matanya yang sedikit keluar. Rio menghela nafas beratnya. Ia mengembangnya senyumnya. Kini Rio sudah sangat besar. Sudah menjadi pengusaha terkenal. Dan memiliki kekasih, yang bernama Ify .
"Sayang. Kamu kenapa?" tanya Ify kepada Rio.
"Gapapa kok. Aku cuma inget aja sama masa lalu aku." jawab Rio
"Hmm... Yaudah. Udah malem. Aku tidur duluan ya?"
"Iya."
CUPP
Ify pun mencium pipi kiri Rio begitupula dengan Rio. Ify pun beranjak kedalam rumah. Rio kembali langit malam yang sepertinya mendung dan tak lama hujan pun turun dengan derasnya. Rio tersenyum, ia pun teringat sebuah lagu. Ia segera bernyanyi dan memetik gitarnya.
Rio mengadahkan wajahnya ke langit. Dilihatnya bintang-bintang yang indah bertaburan disana. ditambah lagi dengan bulan yang terang cahayanya.
Rio teringat kembali masa lalunya yang kelam. Masa lalunya yang menyedihkan. Masa lalu yang tak akan pernah bisa terlupakan. Rio memejamkan matanya . Menikmati malam yang indah ini.
#FLASHBACK ON
"INI SEMUA GARA-GARA KAMU. AKU BEGINI JUGA GARA-GARA KAMU." teriak seorang lelaki bertubuh tinggi kepada sang perempuan. Sepertinya lelaki itu berumur 41 dan perempuan itu berumur 36. Rupanya mereka sedang bertengkar hebat.
"Jangan berteriak keras-keras. Nanti anak kita dengar " jawab sang perempuan dengan air mata yang mengalir deras.
"Sudahlah. Semua ini salahmu. Lebih baik aku pergi daripada melihatmu. Cuih" Lelaki tua itupun beranjak pergi, tetapi sang perempuan mencegahnya untuk pergi.
"Jangan pah. Ingat anak kita. "
"Jangan mencegahku. Urus saja anak mu itu." ucapnya kembali dan berlalu pergi begitu saja.
"Mah. Ada apa?" tanya sang anak kepada sang Mamah
"Gak ada apa-apa sayang. Kamu tidur lagi ya?" jawabnya sembari sesengukan.
"Tapi aku lapar Mah. "
"Nanti Mamah cari makan buat kamu. Kamu tidur dulu ya nak."
Anak kecil itu adalah Rio dan kedua orang itu adalah kedua orang tua Rio. Mereka bertengkar hebat karena hal sepele. Hingga Papah Rio meninggalkan Rio dan Mamahnya. Saat itu Rio tak tau apa-apa. Karena Ia masih kecil. Masih sangat polos dan tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.
Rio dan kedua orang tuanya hanya tinggal disebuah gubuk kecil. Gubuk yang tak jauh dari perkotaan. Rio adalah seorang lelaki kecil yang suka mengamen dijalanan. Uangnya pun hanya pas-pasan. Sedangkan ibunya adalah penjual nasi uduk keliling. Dan ayahnya seorang tukang parkir bar yang berada di perkotaan.
4 tahun kemudian
Rio kembali mengamen dijalanan perkotaan. Ia membawa gitar kesayangannya. Rio ternyata sudah berhenti sekolah, karena tak ada uang untuk melanjutkan ke pendidikan Tingkat SMP dan SMA. kini Rio berumur 17 tahun. Saat lampu merah inilah kesempatannya meminta uang kepada pengemudi mobil motor yang berhenti.
"Aku disini dan kau disana. Hanya berjumpa via suara. Namun ku selalu menunggu saat kita akan berjumpa." Saat bernyanyi tadi, Rio mendapatkan hasil yang cukup lumayan banyak. Suaranya yang bagus dan khas itu membuat Ia bersemangat untuk mengamen.
"Alhamdulillah . Segini aja udah cukup buat makan mamah sama papah. " Ia pun sangat senang. ditaruhnya uang itu kedalam saku celananya. Rio mampir sebentar kerumah makan. Ia pun memesan makanan itu. Tak sengaja Ia melihat sang papah dengan wanita lain. Itu bukan mamahnya.Ia kaget. Rio sangat yakin. Rio pun tak jadi memesan makanannya dan pergi dari rumah makan itu. Tak ingin melihat pemandangan yang tak enak. Rasa laparnya pun hilang. Ia kembali mengamen untung menghilangkan kekagetannya. Penghasilan hari ini sangat menguntungkan. Rio kembali senang. Ia pun lupa dengan masalah yang tadi ada dirumah makan. Ia kembali kerumahnya untuk memberitahukan kepada kedua orangtuanya kalau uangnya cukup untuk makan.
"AKU SELINGKUH GARA-GARA KAMU. "
PLAKK
"Mamah."
DEG
Rio dengan cepat berlari kedalam rumahnya. Dilihatnya rumah sangat berantakan. Ia melihat mamahnya tersungkur dibawah sambil memegang pipi. Sedangkan papahnya berdiri sambil melototkan matanya dan bertolak pinggang.
" Mamaaahhh.." teriak Rio dan memeluk Mamahnya erat.
" Rio.. Ngapain kamu pulang nak. " ucap mamahnya.
" RIO. JAUH-JAUH DARI MAMAHMU. " teriak papah Rio dan menarik kasar lengan Rio hingga terlepas dari pelukan mamahnya. Rio menepis kasar pegangan papahnya.
"Jangan pegang Rio. Sekarang Rio tau apa yang papah lakukin sama wanita itu. " teriak Rio dengan beraninya.
PLAKK
"WANITA MANA HAH? WANITA MANA YANG KAMU MAKSUD RIO?"
"Papah jangan pura-pura. Rio melihatnya dengan mata Rio sendiri."
"APA ?KAMU MEMFITNAH PAPAH? DASAR ANAK DURHAKA."
PLAKKK
PLAKK
Rio merasakan sakit dikedua pipinya. Ia menatap sang papah tajam. Sang mamah pun datang dan memeluknya .
"Udah sayang kamu gak usah ikut campur. ini urusan mamah sama papah." ucap mamah Rio
"Apa kalian sudah bercerai? apa kalian tidak tau rasanya menjadi Rio? Apa kalian tidak memikirkan masa depan Rio? APA KALIAN TIDAK MEMIKIRKAN ITU SEMUA HAH? KALIAN EMANG EGOIS. Dulu Rio sangat ingin kebahagian. Tapi apa? Kalian selalu bertengkar. Kalian membuat hidup Rio hancur. Sekarang apa yang kalian mau lakukan? Berpura-pura bersatu didepan Rio? Berpura-pura senang didepan Rio?Mah. Pah. Rio hanya ingin kebahagian. itu aja. Rio gak ingin kalian kayak gini. Rio emang egois. Rio emang gak tau apa masalah kalian. " ucap Rio panjang lebar. Kini Rio sedikit lega mencurahkan isi hatinya yang terpendam selama 4 tahun ini.
"Nak.."
"4 tahun Rio menahan semua ini. 4 tahun Rio tidak merasakan kebahagian. Yang ada hanya kesedihan dalam hidup Rio. Rio kira kalian memang pasangan yang romantis. Bermesra-mesraan didepan Rio. Pasangan yang menurut Rio seperti romeo juliet. Walau 4 tahun lalu kalian sempat bertengkar hebat. Tapi ternyata? Kalian seperti ini? Diam-diam kalian sudah memiliki pasangan masing-masing. SEBENARNYA KALIAN ANGGAP RIO APA? HHA? JAWAB MAH PAH."
"Rio..." ucap mamah Rio sambil sesengukan menangis menahan semua amarahnya.
"Rio tau apa yang Rio katakan ini salah. sangat salah. tapi Rio melakukan semua ini agar kalian tau perasaan Rio selama 4 tahun itu. Rio memendamnya sendiri. Asal kalian tau. Rio hari ini akan membuat kalian kejutan. Tapi Rio urungkan semua karena masalah ini. Rio gak nyangka semua akan berakhir seperti ini. Rio benci kalian berdua. " Rio pun pergi meninggalkan kedua orang itu.
"Rio kamu mau kemana nak? Jangan tinggalkan mamah nak. Rioo...Rioo..RIOOOOOOO....." teriak mamah Rio histeris. Tak menyangka buah hatinya tau semua ini. Ia tak percaya dengan semuanya. Mamah Rio pun pingsan.
****
Rio memasuki sebuah Ruangan yang penuh dengan banyak manusia. Ia pun duduk disebuah kursi dan meminta sebuah air yang bersoda. Ya Rio memasuki sebuah Bar / Club malam dan ia meminum wine. Minuman yang sangat haram untuk diminum siapa pun. Rio hanya ingin melupakan semuanya. Melupakan masalah beratnya. Menghilangkan luka dihatinya. Ya Rio ingin melupakan semua itu.
*FLASHBACK OFF
Rio menghapus air matanya yang sedikit keluar. Rio menghela nafas beratnya. Ia mengembangnya senyumnya. Kini Rio sudah sangat besar. Sudah menjadi pengusaha terkenal. Dan memiliki kekasih, yang bernama Ify .
"Sayang. Kamu kenapa?" tanya Ify kepada Rio.
"Gapapa kok. Aku cuma inget aja sama masa lalu aku." jawab Rio
"Hmm... Yaudah. Udah malem. Aku tidur duluan ya?"
"Iya."
CUPP
Ify pun mencium pipi kiri Rio begitupula dengan Rio. Ify pun beranjak kedalam rumah. Rio kembali langit malam yang sepertinya mendung dan tak lama hujan pun turun dengan derasnya. Rio tersenyum, ia pun teringat sebuah lagu. Ia segera bernyanyi dan memetik gitarnya.
Malam ini hujan
turun lagi
Bersama kenangan yang ungkit
Luka dihati
Luka yang harusnya
Dapat terobati
Yang kuharap tiada pernah terjadi
Ku ingat saat ayah pergi
Dan kami mulai kelaparan
Hal yang biasa buat aku
Hidup dijalanan
Disaat ku belum mengerti
Arti sebuah perceraian
Yang hancurkan semua hal indah
Yang dulu pernah aku miliki
Wajar bila saat ini
Ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana
Indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan
Hidup ku yang kelam
Tiada harga diri agar hidup ku terus bertahan
Mungkin sejenak dapat aku lupakan
Dengan minuman keras yang saat ini ku genggam
Atau menggoreskan kaca dilengan ku
Apapun kan ku lakukan
Ku ingin lupakan
Namun bila ku mulai sadar
Dari sisa mabuk semalam
Perihnya luka ini semakin
Dalam ku rasakan
Disaat ku telah mengerti
Betapa indah di cintai
Hal yang tak pernah ku dapatkan
Sejak aku hidup di jalanan
Wajar bila saat ini
Ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana
Indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan
Hidup ku yang kelam
Tiada harga diri agar hidup ku terus bertahan
THE END
Bersama kenangan yang ungkit
Luka dihati
Luka yang harusnya
Dapat terobati
Yang kuharap tiada pernah terjadi
Ku ingat saat ayah pergi
Dan kami mulai kelaparan
Hal yang biasa buat aku
Hidup dijalanan
Disaat ku belum mengerti
Arti sebuah perceraian
Yang hancurkan semua hal indah
Yang dulu pernah aku miliki
Wajar bila saat ini
Ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana
Indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan
Hidup ku yang kelam
Tiada harga diri agar hidup ku terus bertahan
Mungkin sejenak dapat aku lupakan
Dengan minuman keras yang saat ini ku genggam
Atau menggoreskan kaca dilengan ku
Apapun kan ku lakukan
Ku ingin lupakan
Namun bila ku mulai sadar
Dari sisa mabuk semalam
Perihnya luka ini semakin
Dalam ku rasakan
Disaat ku telah mengerti
Betapa indah di cintai
Hal yang tak pernah ku dapatkan
Sejak aku hidup di jalanan
Wajar bila saat ini
Ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana
Indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan
Hidup ku yang kelam
Tiada harga diri agar hidup ku terus bertahan
THE END
***
Ya...Ya...Ya... Gimana? Masih jelek dan kurang ya? Huhu...
Gomen Gomen L
Oh ya, follow dong akun twitter sama instagram gue hehe
@santi_NRG
Arigatou :*